Best Experience FLS2N 2013

*SELEKSI FLS2N SMA Se-KOTA BATAM*
Bingung mau cerita dari mana dulu, yaa semua berawal dari dikasihnya kepercayaan dari sekolah ke aku untuk ikut seleksi FLS2N di tingkat kota. Jujur awalnya memang gak tertarik walaupun tau event ini puncaknya di Medan-Sumatera Utara. Waktu itu kepikirannya cuma "latihan bakalan ganggu waktu belajar". Tapi, apa salahnya mencoba? Sepenuh hati? kurasa tidak, dengan kepercayaan minim pada tanggal 5 April 2013 aku mengikuti seleksi FLS2N cabang baca Puisi tingkat Kota Batam di Gedung Gurindam. Kalau pun nantinya gak bakal tembus tingkat Provinsi, jujur gak kecewa karena emang dari awal gak terlalu niat.
Tiba-tiba kabar yang gak terduga terdengar samar di telinga "Cynthia Aprita Sari perwakilan dari SMAN 4 Batam, lolos seleksi tingkat kota Batam dan berangkat ke Provinsi". Ini gak tau mesti bersyukur atau gimana. Segala support dari teman, orang tua dan guru-guru yang berhasil ngeyakinin diri. Mulai saat ini harus serius, gak boleh setengah-setengah.

sumber: Tribun Batam, 12 Mei 2013

Another Story from April

Good Bye March, Hello my Sweet APRIL

Hey, APRIL has come. APRIL 3rd 2013 has passed.
Many stories are left out,surprised, happy, sad, annoying, everything is already passed
Well, kita ceritanya dalam bahasa Indonesia aja kali ya:)

Semua bermula tanggal 2 APRIL sore, hal terbosan di awal bulan. Yaap, pulang sekolah istirahat bentar jam 4an udah langsung kerumah Mr. Wandi buat latihan puisi. Sampai disana mesti nunggu sejam lebih. Langsung diguyur dengan pertanyaan "Udah dapet gambaran puisinya?". Ohmygod -..- Udah sebulan lebih dikasih kepercayaan buat puisi cuma satu katapun belum ada terlintas. Bener-bener gak piawai deh urusan buat puisi. Singkat ceritanya lebih dari 3 jam berfikir membolak-balikkan otak akhirnya lahirlah puisi berjudul "Petuah Nenekku" Karya: .......... Yaaaa, gatau deh itu karyanya siapa. Intinya buat puisi sambil dibimbing.
Dengan semangatnya langsung ngemas laptop dll. "Mau kemana? Latihan bacanya dulu dong" gubrak .
Ya kurang lebih 3 kali ngebaca puisi dengan perasaan gak tenang (baca: gak tau mau pulang naik apa, ini udah jam 10 lebih loh). Yapp, akhirnya dengan segala kebaikan dan segala rasa ke bidadariannya datanglah Maria yang mau ngejemput jam segitu. Awal yang membosankan diakhiri dengan keseruan. Ya, ternyata berpegal-pegal ria duduk buat puisi sampai bacain itu seru. Sampai dirumah langsung tepar.